Selasa, 29 Oktober 2013

Ketika terjebak friendzone



Friendzone adalah suatu keadaan dimana seorang jomblo hanya dianggap sebagai teman oleh si gebetan. Udah pernah difriendzonin? atau malah ngefriendzonin seseorang? Jadi gimana perasaannya? Sedih? Pengin nangis guling-guling? apa pengin bunuh diri masuk jurang? Tingginya angka patah hati gara-gara friendzone mendorong gue sebagai pengamat jomblo yang sudah lulus sertifikasi melakukan survey di beberapa titik rawan friendzone. Untuk lebih jelasnya, berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan ketika kalian terjebak friendzone. CEKIDOT...!!!

Maaf, kamu terlalu baik..!!
Jika kalian berhati baik seperti malaikat sedang si gebetan itu merupakan manusia setengah setan, tentu si gebetan akan menolak cinta kalian dengan alasan "Maaf, kamu terlalu baik. Kita temenan aja ya.."
Coba kalian analisa diri kalian. Apa kalian memang terlalu baik? Dimintain ini-itu mau? misalnya nganterin kemana aja mau, antar jemput kerja, kuliah mau. Emang sih cinta bisa membutakan segala. Cowok itu memang bisa berubah menjadi malaikat saat PDKT dengan gebetannya. Tapi terkadang kita juga harus menggunakan logika, jangan biarkan perasaan menguasainya. Dalam hal ini kalian harus jaga jarak agar tidak terjadi pemanfaatan oleh si gebetan sampai akhirnya nanti kalian bakal terjebak friendzone, bukan hanya freindzone tapi juga ojekzone / supirzone.

Terlalu lama PDKT
PDKT merupakan proses penting. Ini adalah proses dimana kalian akan mengenal lebih jauh siapa si gebetan. Apakah dia layak jadi pacar kalian? Apakah dia baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung? Apakah dia suka ngupil? Dengan memperhatikan sinyal PDKT sebenernya kita bisa tahu kemungkinan cinta akan diterima atau ditolak. Saat kalian tahu sinyal diterima lebih kuat, sebaiknya segera lakukan aksi katakan cinta. Tapi ketika kalian terlalu lama PDKT, gebetan akan cenderung ragu dengan perasaan kalian sampai akhirnya si gebetan ditikung orang lain dari belakang. Bahkan jadian dengan orang lain. Mentok kalian cuma bisa difreindzonin. 

Dia sahabatmu dari kecil   

Kalian pasti  terkejut ketika gak ada angin, gak ada hujan tiba-tiba ada sahabat yang menyatakan cinta ke kalian?  
Eh, ini beneran gak sih? Jangan-jangan ini jebakan supertrap trans tv?
Perlu diketahui bahwa sahabat itu bisa jadi cinta lho. Witing tresno jalaran soko kulino. Bukankah saat menikah nanti kita juga memilih teman hidup. Bukankah ketika pacaran dengan sahabat itu lebih enak karena masing-masing dari kita udah tahu keburukan dan kejelekan kita. Jadi abaikan friendzone kalau sama-sama suka. Lain halnya ketika kalian memang udah nyaman menempatkan dia sebagai sahabat. Ya, balik ke diri kalian masing-masing. 

Friendzone hanya sebagai alasan 
Tahu gak sih ketika kalian terjebak friendzone bisa jadi itu hanya alasan si gebetan aja. Ya, harusnya sebelum kalian 'katakan cinta' kalian perhatikan sinyal PDKT. Kalian itu masuk kriteria dia gak sih? Kalau dari proses PDKT aja udah keliatan kalian gak masuk nominasi pasti kalian akan tereliminasi, yaa harusnya kalian udah memperkirakan gimana perasaan si gebetan ke kalian. Guys, bisa jadi friendzone itu cuma alasan agar kalian gak sakit hati lho, lebih tepatnya dia menolak cinta dengan cara yang halus.

Udah, ikhlas aja
Solusi terakhir ketika kalian terjebak friendzone itu ikhlas. Biar sakit hati kalian cepet ilang dan bisa nyari gebetan selanjutnya. Ikhlas aja, mungkin kamu terlalu baik buat dia. Ikhlas aja, dia akan lebih bahagia dengan pilihannya. Ikhlas aja,  dia udah nyaman nganggap kalian sebagai sahabat. Udah, ikhlas aja.. gak usah nangis darah gitu.